Ilustrasi Lutung Sentarum

Lihat Foto

Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Nyoto Santoso, mendorong agar lutung sentarum dimasukkan dalam mandat pengelolaan dan konservasi oleh Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS).

Primata endemik Kalimantan ini tergolong langka dan hingga kini belum termasuk dalam daftar satwa yang dilindungi. Padahal, keberadaannya penting bagi keanekaragaman hayati di kawasan tersebut.

Sebagai bentuk upaya perlindungan, IPB University menggandeng BBTNBKDS dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kalimantan Barat dalam riset kolaboratif.

“Kolaborasi riset bioekologi ini dilakukan guna menentukan dan menetapkan lutung sentarum menjadi bagian dari pengelolaan spesies prioritas, serta mengkaji aspek bioekologi dan konservasinya di habitat alami,” ujar Nyoto dalam keterangan resminya, Jumat (23/5/2025).

Riset ini berlangsung sejak April 2021 hingga September 2023, meliputi empat resort di Taman Nasional Danau Sentarum: Resort Sepandan, Lupak Mawang, Semangit, dan Pulau Majang.

Nyoto menjelaskan, primata dari kelompok lutung (Presbytis) ini awalnya dikenal secara lokal sebagai kelasi, cenekah, dan julung merah, dan diklasifikasikan sebagai varian dari Presbytis chrysomelas ssp. cruciger.

Namun, analisis DNA terhadap tiga sampel (D1A, D2A, dan D3A) menunjukkan identitas genetik 95,42 persen dengan cakupan query 100 persen terhadap Presbytis chrysomelas. Selisih 5 persen ini menunjukkan adanya perbedaan genetik, yang berpotensi menjadikannya sebagai spesies baru.

Perbedaan ini semakin kuat dengan ciri khas warna rambut pada jantan, betina, dan bayi yang berbeda dari kelompok lutung lain.

Berdasarkan temuan tersebut, Nyoto mengusulkan penamaan spesies baru: Presbytis cruciger, mempertegas pentingnya upaya konservasi sebagai bagian dari pelestarian ekosistem Kalimantan.

“Hasil riset kami juga menunjukkan bahwa sekitar 65 persen populasi lutung sentarum berada di dalam kawasan taman nasional, sementara sisanya tersebar di kawasan hutan sekitar wilayah BBTNBKDS,” tambahnya.

Lutung sentarum memiliki sebaran yang sangat terbatas—hanya ditemukan di bagian utara Pulau Kalimantan yang mencakup Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Melalui diskusi kelompok terarah (FGD), tim riset juga menemukan kelompok lutung di luar kawasan taman, namun masih berada dalam wilayah administrasi Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Selama penelitian, lebih dari 35 kelompok lutung sentarum berhasil diidentifikasi. Namun, Nyoto memperkirakan jumlah sebenarnya lebih banyak karena keterbatasan akses dan luasnya hutan di wilayah tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *