Rumput laut kering di Koperasi Mina Agar Makmur di Kecamatan Tirtajaya, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (25/1/2025).

Lihat Foto

Menanggapi tantangan itu, tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang tergabung dalam Tim Velocity Rumpita merancang sistem otomatisasi untuk mendukung budidaya rumput laut yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim.

Tim Velocity Rumpita—terdiri dari Delvia Marsinta Br Surbakti, Muhamad Farhan (Teknik Sipil 2024), dan Madriena Nazaha Arief (Teknik Lingkungan 2024)—mengembangkan 2 teknologi, Plant Harvest Machine dan Automatic Mechanical Line.

Plant Harvest Machine dirancang untuk mempermudah proses penanaman dan pemanenan rumput laut secara otomatis. Dari segi teknis, mesin ini dapat dioperasikan hanya oleh satu orang, sehingga lebih efisien dalam penggunaan tenaga kerja.

Sementara itu, Automatic Mechanical Line berfungsi mengatur kedalaman tali pengikat rumput laut agar dapat disesuaikan otomatis. Mekanisme itu penting untuk menghindari penurunan salinitas saat musim hujan, yang selama ini menjadi penyebab utama kegagalan panen.

Kedua teknologi tersebut juga dirancang dengan pendekatan ramah lingkungan. Mesin menggunakan panel surya sebagai sumber energi, serta dilengkapi dengan berbagai sensor untuk mengukur suhu, intensitas cahaya, kecepatan ombak, dan kedalaman tali budidaya rumput laut.

Mengutip laman resmi ITB pada Kamis (26/6/2025), seluruh data dari sensor ini terhubung ke dalam aplikasi bernama Rumpita App, yang dibangun dengan teknologi LoRa (Long Range).

Aplikasi itu telah didesain agar mudah digunakan oleh semua kalangan, termasuk petani. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat memantau kondisi rumput laut secara real-time dan mengambil keputusan secara lebih fleksibel dan tepat waktu.

Komunitas petani rumput laut menyambut baik teknologi tersebut, sementara dari sisi pemerintah, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) turut mengundang Tim Velocity Rumpita untuk mendiskusikan pengembangan lebih lanjut.

Dalam pertemuan tersebut, tim mendapat berbagai masukan dan evaluasi, terutama dari aspek teknis. Salah satunya adalah saran untuk menambahkan sistem penggetar guna memaksimalkan hasil panen. 

Inovasi ini juga telah mengantarkan Tim Velocity Rumpita meraih Juara 2 dalam ajang Undergraduate Business Plan Competition Makarapreneur 2025 yang diselenggarakan oleh HIPMI PT Universitas Indonesia. Penghargaan diserahkan di Makara Art Center, UI, pada Sabtu (17/5/2025).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *