
citizen science untuk memantau dampak mikroplastik dan mesoplastik.
Citizen science adalah riset dan monitoring kondisi alam dengan melibatkan publik secara umum. Pendekatan ini telah dipakai dalam taksonomi dan pemantauan populasi satwa.
Mikroplastik sendiri adalah partikel plastik berukuran kurang dari 5 mm dan mesoplastik adalah yang berukuran 25 mm.
David Jones, pimpinan proyek penelitian, mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman di Inggris dan Australia, publik bisa menghasilkan data berharga.
Meski demikian, ilmuwan dan publik perlu memikirkan cara terbaik untuk bekerjasama sehingga data yang dihasilkan berkualitas dan bisa jadi dasar analisis.
Publik Inggris terlibat riset mikroplastik lewat Big Microplastic Survey (BMS), sementara Australia lewat Australia Microplastic Assesment Prject (AUSMAP).
Meski sama-sama melibatkan publik, cara keduanya beda. Inggris cenderung menggunakan cara sederhana seperti memakai saringan untuk survei. Di Australia, metodenya lebih rumit dan ilmiah.
“BMS mendeteksi mikroplastik lebih banyak dan cepat,” ungkap Michelle Hale dari Univerity of Portsmouth yang menjadi co-author.
“Tapi setiap metode punya kelebihan. AUSMAP, misalnya, lebih cepat dan bisa diakses di lapangan,” imbuhnya.
Satu pendekatan lagi dilakukan negara Uni Eropa melalui proyek Marine Strategy Framework Directive (MSFD).
Meskipun lebih lambat dan sangat ilmiah, pelibatan warga lewat MSFD bisa menghasilkan data yang lebih dapat dipertanggungjawabkan.
Meski demikian, para ilmuwan menyatakan bahwa penyeragaman data sulit dilakukan karena kondisi tiap perairan pun berbeda.
“Idealnya semuanya pakai pendekatan yang sama. Namun, variasi geomorfologi pantai di setiap wilayah membuatnya penuh tantangan,” lata Jones seperti dikutip Phys, Rabu (25/6/2025).
Menurutnya, saat ini yang penting adalah melibatkan warga dan menemukan cara terbaik sesuai kondisi lokal.
Setiap data berarti walaupun pada akhirnya ilmuwan perlu menyaring lebih detail data-data yang dikumpulkan warga.