
Science mengungkapkan gletser di seluruh dunia mencair lebih cepat dan lebih luas dari yang diperkirakan.
Krisis pencairan gletser bahkan telah mencapai tingkat yang sangat parah di wilayah tropis, di mana beberapa negara seperti Venezuela telah kehilangan semua gletsernya.
Gletser di Indonesia, yang disebut “Gletser Keabadian,” juga diperkirakan akan menghilang dalam dua tahun ke depan.
Sementara, negara-negara di luar tropis seperti Jerman dan Slovenia juga telah menyaksikan gletser mereka lenyap baru-baru ini
Temuan ini kemudian menyoroti jika dunia berhasil membatasi pemanasan global hingga 1, 5 derajat Celsius, kita bisa menyelamatkan lebih dari dua kali lipat es gletser dibandingkan jika kita hanya mengikuti kebijakan iklim saat ini yang justru dapat mendorong pemanasan hingga 2,7 derajat Celsius.
Kesimpulan tersebut didapat setelah studi yang dilakukan oleh tim yang terdiri dari 21 ilmuwan dari sepuluh negara, menggunakan delapan model gletser untuk menyimulasikan nasib jangka panjang lebih dari 200.000 gletser di seluruh dunia.
Peneliti menemukan dunia diperkirakan akan memanas sebesar 2,7 derajat C di atas tingkat pra-industri. Artinya, itu hanya akan menyisakan 24 persen es gletser global yang utuh dalam jangka panjang.
Sebaliknya, jika tetap mendekati target 1,5 derajat C seperti tujuan Perjanjian Paris, maka akan melestarikan sekitar 54 persen es tersebut.
Ini adalah skenario optimis yang menunjukkan apa yang bisa dicapai jika target yang lebih ambisius dari Perjanjian Paris terpenuhi.
Namun meski suhu tetapi stabil, peneliti memperingatkan gletser tetap akan kehilangan sejumlah besar es di masa depan. Hal tersebut terjadi karena respons es yang lambat terhadap pemanasan.
Menurut peneliti, pencairan cepat bakal dalam dekade-dekade mendatang, diikuti oleh pencairan yang lebih bertahap saat gletser “mundur” ke ketinggian yang lebih tinggi untuk mencoba mencapai keseimbangan baru dalam iklim yang lebih hangat.
Dan setiap peningkatan suhu global di masa depan juga akan secara drastis mempercepat serta memperluas dampak pencairan tersebut.
Wilayah Paling Kritis
Studi juga mencatat beberapa wilayah gletser yang kondisinya paling kritis. Wilayah tersebut termasuk Pegunungan Alpen Eropa, Pegunungan Rocky Barat Amerika Utara, dan Islandia yang diproyeksikan akan kehilangan hampir 90 persen esnya pada pemanasan 2 derajat Celsius.
Wilayah Hindu Kush Himalaya, yang gletsernya sangat vital sebagai sumber air bagi lebih dari dua miliar orang, menghadapi ancaman besar.
Jika pemanasan global mencapai 2 derajat C, wilayah ini hanya akan menyisakan 25 persen dari massa gletsernya.