Ubin jamur dengan tekstur kulit gajah

Lihat Foto

bahan bangunan baru yang menjanjikan untuk membantu mengurangi konsumsi energi di gedung.

Tim peneliti telah menciptakan ubin jamur khusus dengan tekstur seperti kulit gajah yang secara alami dapat mendinginkan bangunan tanpa menggunakan listrik atau sumber energi lainnya.

Seperti namanya, Ubin inovatif ini terbuat dari biomaterial yang menggabungkan miselium, jaringan akar jamur, dengan limbah organik.

Para peneliti kemudian berkolaborasi dengan firma desain ekologi dan biomimikri lokal bioSEA untuk memberikan ubin tekstur bergelombang dan keriput yang meniru kulit gajah.

Gajah tidak memiliki kelenjar keringat dan bergantung pada kerutan kulit untuk mengatur suhu tubuh di iklim panas. Dan peneliti menerapkan mekanisme tersebut pada ubin jamur.

Mengutip Happy Eco News, Kamis (26/6/2025) uji laboratorium menunjukkan bahwa ubin jamur yang terinspirasi kulit gajah mendingin 25 persen lebih cepat daripada ubin miselium datar.

Ubin bertekstur juga memanas lebih lambat, dengan laju pemanasan 2 persen lebih rendah daripada ubin datar. Yang lebih mengagumkan lagi, efek pendinginan meningkat hingga 70 persen dalam simulasi kondisi hujan, sehingga ubin ini sangat cocok untuk iklim tropis.

Associate Professor Hortense Le Ferrand, yang memimpin penelitian ini, menyoroti potensi ubin jamur ini sebagai alternatif berkelanjutan untuk bahan bangunan konvensional.

“Bahan insulasi semakin terintegrasi ke dalam dinding bangunan untuk meningkatkan efisiensi energi, tetapi sebagian besar bahan ini sintetis dan memiliki konsekuensi lingkungan selama siklus hidupnya,” jelasnya.

Sebagai informasi, industri konstruksi menyumbang hampir 40 persen dari semua emisi terkait energi di seluruh dunia. Menemukan alternatif ramah lingkungan seperti ubin jamur ini dapat membantu mengurangi dampak lingkungan ini secara signifikan.

Para peneliti membuat ubin jamur menggunakan miselium dari jamur tiram, jamur yang umum ditemukan. Mereka mencampurnya dengan serutan bambu yang dikumpulkan dari toko furnitur, gandum, dan air.

Menggunakan pemodelan komputasional, campuran tersebut dikemas ke dalam cetakan heksagonal dengan tekstur yang terinspirasi dari kulit gajah yang dirancang oleh bioSEA.

Ubin jamur dibiarkan tumbuh dalam gelap selama dua minggu, dikeluarkan dari cetakan, dan dibiarkan tumbuh selama dua minggu lagi.

Terakhir, ubin jamur dikeringkan dalam oven pada suhu 48 derajat C selama tiga hari untuk menghilangkan kelembapan dan menghentikan pertumbuhan miselium lebih lanjut.

Para peneliti melakukan uji panas terperinci untuk menilai bagaimana tekstur kulit gajah memengaruhi kinerja ubin jamur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *