
Oleh
perubahan iklim yang memicu cuaca ekstrem dan mengakibatkan berbagai bencana terkait cuaca dan air, seperti banjir dan kekeringan.
Riset terbaru dari Schöngart dan tim di Nature Climate Change pada 7 Mei 2025 memaparkan dua pertiga dari emisi yang menyebabkan pemanasan global disebabkan oleh aktivitas 10 persen orang terkaya di dunia.
Penelitian ini menggunakan data emisi sepanjang 1990 hingga 2019 dan spesifik menganalisis data emisi yang dihasilkan oleh kelompok 10 persen, 1 persen, dan 0,1 persen orang paling kaya secara global.
Hasil riset menunjukkan bahwa 10 persen orang terkaya di dunia menyumbang emisi 6,5 lebih besar dibandingkan rata-rata orang pada umumnya. Untuk kelompok 1 persen dan 0,1 persen yang lebih elite, angkanya meroket 20 dan 76 kali lipat.
Temuan ini kian menegaskan adanya ketidakadilan iklim. Negara-negara berkembang dan kelompok masyarakat menengah ke bawah yang berkontribusi lebih sedikit terhadap emisi global justru paling terdampak perubahan iklim akibat jejak emisi negara maju dan elite global.
Dua sumber emisi utama yang dihasilkan oleh kelompok orang kaya berasal dari gaya hidup intensif karbon dan jenis investasi mereka.
Pertama, soal gaya hidup. Penggunaan jet pribadi jadi simbol status yang kian lazim di kalangan orang kaya. Padahal, pesawat jenis ini menghasilkan emisi per kilometer yang jauh lebih tinggi dibanding moda transportasi lain. Jet populer seperti Cessna Citation XLS misalnya, menghabiskan rata-rata 189 galon (857 liter) bahan bakar per jam.
Pada 2022, Taylor Swift dinobatkan sebagai selebritas penyumbang emisi CO2e terbesar. Dalam satu tahun, ia terbang selama 22.923 menit di udara atau 15,9 hari dengan total 170 penerbangan. Total emisi yang dihasilkan mencapai 8.293 ton atau 1.184 kali emisi tahunan rata-rata orang biasa.
Fenomena serupa juga terjadi di Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia misalnya, menjadi sorotan publik karena menggunakan jet pribadi saat mudik Lebaran.
Meski mengaku tak pakai duit negara, persoalannya emisi yang dihasilkan jet pribadi dalam satu kali penerbangan lintas wilayah mencapai 3,6 Mt CO?. Menurut studi Gossling, Humpe, dan Leitão, total penerbangan jet pribadi pada 2023 setara dengan emisi 3,7 juta mobil bensin dalam setahun.
Selain Bahlil, putra Presiden RI ketujuh Kaesang Pangarep dan istrinya Erina Gudono juga sempat dikritik publik setelah naik jet pribadi ke AS, yang ditaksir menghasilkan 83,5 Mt CO?.
Kedua, soal portofolio investasi. Banyak orang kaya menanamkan uang mereka di sektor tinggi emisi seperti batu bara dan industri berat. Riset yang dilakukan Chancel membuktikan bahwa sebagian besar emisi yang dihasilkan 1 persen orang kaya berasal dari hasil investasi tak ramah lingkungannya.
Beberapa nama besar dalam daftar orang terkaya di Indonesia mendapatkan kekayaan dari usaha tambang batu bara, seperti Low Tuck Kwong, pemilik PT Bayan Resources Tbk; keluarga Widjaja yang menguasai Sinar Mas Group; dan Garibaldi Thohir, pendiri emiten PT Adaro Energy Indonesia Tbk.